Definisi audit SDM
David Stevens dalam bukunya “Participotory business planning”, audit SDM merupakan suatu daftar periksa yang terdiri dari 27 item untuk menilai seluruh aspek dari manajemen SDM dalam suatu perusahaan.
Daftar periksa SDM
1. Struktur organisasi
2. Uraian/deskripsi posisi
3. Rencana keberhasilan manajemen
4. Kebijakan rekuitmen
5. Prosedur rekuitmen
6. Program perkenalan
7. Penilaian kinerja
8. Penilaian potensial individu
9. Perencanaan jengjang karir
10. Program pelatihan
11. Administrasi kompensasi/gaji
12. Fungsi/departemen SDM
13. Perencanaan manusia
14. Catatan pribadi
15. Relevensi dari aplikasi komputer
16. Pemahaman mengenai iklim organisasi
17. Pembagian informasi dengan karyawan
18. Desain pekerjaan
19. Hubungan industrial
20. Kesehatan karyawan
21. Keamanan karyawan
22. Pelayanan karyawan
23. Pengumpulan angka statistik
24. Praktik-praktik pengunduran diri
25. Dokumentasi apakah terdapat formulir-fomulir seperti formulir pajak, wewenang gaji
26. Keamanan
27. Interaksi
Dalam bukunya “Managing Human Resources” Arthur W. Sherman H. Jr dan George W. Bohlander, mendefinisikan metoda untuk memastikan bahwa potensial SDM dari organisasi dipenuhi.
Menurut Sherman dan Bohlander, audit SDM memberikan peluang untuk:
1. Menilai efektivitas fungsi SDM
2. Memastikan ketaatan terhadap hukum, kebijakan, peraturan dan prosedur
3. Menetapkan pedoman untuk menetapkan standar
4. Memperbaiki mutu dari staf SDM
5. Meningkatkan citra dari fungsi SDM
6. Meningkatkan perubahan dan kreativitas
7. Menilai kelebihandan kekurangan dari berbagai fungsi SDM
8. Memfokus staf SDM pada masalah-masalah yang penting
9. Membawa SDM lebih dekat kepada fungsi organisasi yang lain
Apabila organisasi ingin tetap kompetitif, maka organisasi harus mengalami perubahan yang terus menerus. Dapat membantu manajer mengidentfikasi penyimpangan atau varian antara kondisi akrual dengan kondisi yang diharapkan. Dengan demikian audit menjadi suatu dorongan yang berbasis data untuk perubahan. Auditing sebagai suatu alat atau instrumen dari perubahan. Apabila diinginkan bahwa manajer SDM melakukan perubahan dalam departemen, suatu audit dapat digunakan sebagai alat yang netral untuk memandang atasan, teman, bawahan dan personil non SDM dalam organisasi.
Melaksanakan audit
Audit dapat dilakukan oleh personil internal/eksternal. Orang dalam lebih mengetahui mengenai organisasi dan berada dalam suatu posisi yang lebih baik untuk menentukan aspek yang memerlukan pilihan. Audit eksternal tampaknya lebih obyektif dan mempunyai kerterlibatan diri yang lebih kecil.
Langkah-langkah proses audit
Seorang spesialis auditing (Walter R. Mahler) mengusulkan bahwa proses audit harus terdiri dari 6 langkah sebagai berikut:
1. Memperkenalkan gagasan audit dan menekankan manfaat yang akan diperoleh ielh audit
2. Memilih personel dengan kisaran keterampilan yang luas untuk tim audit dam memberikan pelatihan yang diperlukan.
3. Mengumpulkan data dari tingkat yang berbeda dalam organisasi
4. Menyiapkan laporan audit untuk manajer lini dan evaluasi deaprtemen SDM
5. Mendiskusikan laporan dengan manajer operasi yang kemudian mengujikan penilaian mereka sendiri
6. Mempersatukan tindakan korektif ke dalam proses penetapan tujuan perusahaan yang reguler
Pendekatan dalam audit SDM
1. Menetukan ketaatan dengan hukum dan peraturan
2. Mengukur kesesuaian program dengan tujuan organisasi
3. Menilai perfoma program kebijakan dan prosedur harus diuji secara teliti untuk menentukan apakah mereka sesuai dalam memenuhi tujuan
Fungsi SDM
1. Perencanaan dan rekuitmen
Sumber informasi:
a. Anggaran SDM
b. Data biaya rekuitmen
c. Uraian jabatan dan spesifikasi
d. Tingkat penerimaan karyawan
2. Penerimaan
Sumber informasi:
a. Catatan wawancara pekerjaan
b. Catatan penolakan pelamar
c. Permintaan transfer
3. Pelatiha dan pengembangan
Sumber informasi:
a. Data biaya pelatihan
b. Catatan produksi
c. Catatan kecelakaaan
d. Catatan pengendalian mutu
4. Penilaian kinerja
Sumber informasi:
a. Catatan penilaian kinerja
b. Catatan produksi
c. Catatan kerugian barang sisa
d. Catatan wawancara penilaian
e. Catatan kehadiran
f. Catatan tindakan disiplin
5. Kompensasi
Sumber infomasi:
a. Data gaji dan karyawan
b. Catatan survai gaji
c. Asuransi kompensasi untuk pengangguran
d. Catatan perputaran karyawan
e. Survai biaya kehidupan
6. Hubungan ketenagakerjaan
Sumber informasi:
a. Catatan keluhan
b. Catatan keputusan abritase
c. Catatan penghentian kerja
d. Catatan keluhan praktik tenaga kerja yang tidak wajar
Manfaat temuan audit
Informasi ini kemudian harus dianalisis untuk mengidentifikasi tipe tindakan korektif yang diperlukan yang paling cocok untuk melaksanakannya.
Metode-metode menganalisis temuan
1. Membandingkan program SDM dengan organisasi yang lain khususnya program dari peusahaan yang berhasil
2. Berdasrakan audit dari beberapa sumber otoritas seperti norma konsultan, temuan pengetahuan perilaku
3. Mempercayai suatu rasio atau rata-rata seperti rasio dari staf SDM terhadap karyawan total
4. Menggunakan suatu audit ketaatan untuk mengukur apakah aktivitas manajer dan staf dalam manajemen SDM sesuai dengan kebijakan prosedur dan peraturan suatu audit internal
5. Mengelola departemen SDM berdasarkan sasaran dan menggunakan suatu tipe audit sistem
Penyiapan laporan dan rekomendasi
Laporan harus mencakup setiap hal yang tepat dan berguna bagi penerima. Suatu laporan biasanya disiapkan untuk manajer lini. laporan khusus disiapkan untuk manajer SDM yang juga menerima suatu copy laporan yang diberikan kepada manajer lini.
Nilai yang dihasilkan dari informasi yang diperoleh dari audit terletak pada pemanfaatan laporan tersebut untuk memperbaiki kekurangan dalam program SDM.
Akhirnya, kebanyakan untuk setiap fungsi yang berbeda-beda harus diuji untuk menentukan kecukupan mereka sebagai bagian dari kebijakan SDM manusia secara keseluruhan.
1 komentar:
sore mbak..
saya mw minta tolong, ada ga sma mbak laporan audit personalia perusahaan, perusahaan appun bsa...
mhon dbntu ya mbak...soalnya dosen saya ngsi tgas nyari laporan itu
klo ada tolong dikirim ke email saya kaban_tommy@yahoo.com
Posting Komentar