KOMPAS/MUKHAMAD KURNIAWAN
JAKARTA, KOMPAS.com - Bencana banjir yang terjadi selama periode Januari-Maret 2010 di berbagai wilayah berpotensi menggagalkan panen beras 300.000 ton di seluruh Indonesia. Perkiraan ini merujuk pada catatan Kementerian Pertanian yang menunjukkan dalam lima tahun terakhir, atau antara periode 2003-2004 hingga 2007-2008, rata-rata lahan tanaman pangan yang dilanda banjir mencapai 245.768 hektar per tahun.
Wakil Menteri Pertanian sekaligus Deputi Bidang Koordinasi Pertanian dan Kelautan, Bayu Krisnamurthi mengungkapkan hal tersebut di Semarang, Jawa Tengah, Senin (29/3/2010) di sela-sela Rapat Koordinasi Ketahanan Pangan.
Menurut Bayu, luas lahan yang terkena banjir pada periode Oktober 2009-Maret 2010 (per 22 Maret 2010) mencapai 74.833 hektar atau 0,14 persen dari luas tanam 5,5 juta hektar. Adapun, luas lahan yang rusak total atau puso mencapai 19.584 hektar.
Dengan demikian, luas lahan pertanian pangan yang dilanda banjir jauh berkurang dibandingkan periode Oktober 2008-Maret 2009. Pada periode ini, lahan yang terkena banjir mencapai 280.876 hektar dan menyebabkan puso seluas 74.087 hektar.
"Lahan yang dilanda banjir pada lima tahun sebelumnya mencapai rata-rata 245.768 hektar, dan menyebabkan puso 78.333 hektar per tahun," ujarnya.
Pemerintah berupaya agar hasil panen yang hilang akibat banjir dapat diminimalkan menjadi sekitar 180.000 ton. Itu dimungkinkan dengan penggunaan Cadangan Benih Nasional (CBN) yang diperkirakan sanggup menyelamatkan sekitar 120.000 ton.
"Usaha penyelamatan dilakukan dengan bantuan benih CBN dengan pupuk replanting diharapkan mampu menyelamatkan sekitar 120.000 ton," ujarnya.
Ulasan:
Beras adalah kebutuhan yang sangat penting, dinanak menjadi nasi yang merupakan pangan utama masyarakat Indonesia menjadikan permintaan terhadap beras tidak pernah putus. Permintaan terhadap penawaran atau pasokan beras pun harus tetap dijaga, agar harga beras masih dapat dijangkau oleh masyarakat.
Terlebih lagi jika wilayah lumbung padi dilanda bencana seperti banjir selama periode Januari-Maret 2010, akan menimbulkan masalah yang besar yakni lahan yang ditanami menjadi rusak karena tergerus oleh air, padi yang telah ditanam pun rusak, tidak ada yang tersisa jika terjadi banjir. Petani menjadi pihak yang pertama kali merugi. Secara keseluruhan pasokan beras pun akan terganggu.
0 komentar:
Posting Komentar