Menurut Agus Sugiarto, Ketua Tim Arsitektur Perbankan Indonesia (API) sekaligus Ketua Pokja Edukasi Perbankan Bank Indonesia (BI), Bank BNI adalah pemilik rekening terbesar TabunganKu. Jumlahnya 23.000 rekening. Disusul Bank Tabungan Negara (BTN) yang memiliki 10.000 rekening, Bank Mandiri sebanyak 8.000 rekening, dan Bank Central Asia (BCA) dengan 8.000 rekening, dan beberapa bank lain.
Sayang, Agus masih enggan membocorkan berapa nilai nominal dana masyarakat yang terhimpun di produk tabungan tanpa biaya admnistrasi ini. "Yang pasti, BI dan bank-bank yang bekerjasama dalam produk ini akan mengadakan evaluasi pada akhir April ini," tandas Agus, kemarin.
Evaluasi pantas dilakukan, mengingat angka 73.000 ini terbilang kecil. Beberapa waktu lalu, Direktur Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin pernah bilang, potensi nasabah di
Memang,TabunganKu tak seperti produk perbankan lainnya yang telah dilengkapi fasilitas transaksi mobile banking, ATM, e-banking, atau internet banking. "Filosofi produk ini memang untuk menggerakkan dan menumbuhkan sikap menabung. Jika ada yang ingin fasilitas lengkap seperti transaksi, nasabah bisa memilih produk perbankan yang lain," ujar Agus.
Direktur BCA Suwignyo menilai, jika evaluasi produk TabunganKu dilakukan sekarang, bisa jadi hasilnya belum memuaskan. "Selain baru meluncur satu bulan, data TabunganKu ini juga belum terkumpul semuanya dari seluruh bank," kata Suwignyo.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat BI Difi A. Johansyah mengamini. Menurut dia, produk ini didesain untuk masyarakat yang belum terbiasa dengan perbankan. "Butuh waktu untuk sosialisasi, apalagi masyarakat tersebut banyak di daerah pelosok. Tingkat keberhasilannya pun tergantung keaktifan dan network bank peserta," kata Difi. (Andri Indradie/Kontan)
Ulasan:
Apa sih sebenarnya TabunganKu itu? TabunganKu diluncurkan pada tanggal 14 Oktober 2009 oleh Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution serta pimpinan perbankan nasional. Alasan utama penerbitan produk TabunganKu adalah untuk meningkatkan akses masyarakat kecil kepada bank. Dengan hadirnya produk TabunganKu diharapkan dapat meningkatkan saving rate, dan juga menjadi langkah awal kalangan rakyat kecil dalam memanfaatkan produk-produk perbankan lainnya.
Sudah terhitung 6 bulan peluncuran produk perbankan ini. Namun, berdasarkan artikel di atas jumlah nasabah produk perbankan ini baru mencapai 73.000 rekening, jumlah nasabah ini dirasa belum memenuhi perkiraan, dilihat dari potensi nasabah berpeluang masuk ke produk TabunganKu yang mencapai 80 juta.
Jika kita lihat produk TabunganKu memiliki keuntungan tersendiri yaitu produk ini tidak terkena potongan biaya administrasi, hal ini dapat menjawab keluhan masyarakat yang selama ini berharap ada tabungan yang tidak dibebani biaya administrasi. Selain itu, nasabah pemegang Tabunganku juga akan mendapat keuntungan besar lain, yakni kemampuan untuk mendapatkan kredit dari perbankan, Tabunganku ini secara tidak langsung juga membuka akses kredit.
Wiraswasta usaha mikro yang selama ini tidak bisa mengakses kredit mikro ke bank karena data mereka tidak tercatat di sistem perbankan atau tidak mempunyai rekening di bank, sehingga bank pun akan kesulitan untuk menilai apakah seseorang layak untuk mendapatkan kredit atau tidak. Karena itu, dengan masuknya data mereka ke sistem perbankan, maka bank memiliki data lebih lengkap sehingga bisa lebih mudah mengidentifikasi catatan transaksi keuangan seseorang.
Produk TabunganKu ini perlu lebih diperkenalkan lagi kepada masyarakat, karena tanpa itu produk TabunganKu tidak akan mencapai target nasabah. Peluncuran produk TabunganKu yang memiliki banyak keuntungan ini dapat dikatakan sia-sia, jika masyarakat atau wiraswasta usaha mikro tidak dapat memanfaatkannya karena ketidaktahuan adanya produk ini.
0 komentar:
Posting Komentar